Kamis, 25 November 2010

Wisata Budaya Sunda di Saung Angklung Udjo

Kekayaan budaya yang menjadi warisan nenek moyang harus dipertahankan. Sayangnya, masuknya pengaruh barat yang begitu pesat membuat pelestarian budaya lokal menjadi terlupakan. Kita terlalu sibuk mengejar apa yang disebut ‘modern’ saat ini, yaitu dengan mengadopsi budaya barat dalam kehidupan sehari-hari.

“Harus ada orang-orang yang tetap konsisten dengan misi pelestarian dan pengembangan budaya lokal. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan nasionalisme terhadap negeri sendiri juga mengenalkan identitas Indonesia kepada seluruh dunia,” ucap Taufik Hidayat Udjo, Chief Executive Officer Saung Angklung Udjo (SAU).

Ya, wilayah Jawa Barat memiliki SAU yang tetap teguh dengan usaha mempertahankan dan mengembangkan budaya lokal, khususnya Sunda. Miniatur Kampung Sunda yang memiliki semboyan “Nature, Culture in Harmony” ini tentunya dapat menjadi salah satu destinasi wisata budaya Anda. Foodlovers dapat mengenal lebih jauh tentang budaya Sunda mulai dari menikmati berbagai pertunjukan seni di arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu, hingga merasakan lingkungan sosial tanah Priangan.

”SAU dibangun dengan basis gotong royong masyarakat setempat. Ini bisa menjadi salah satu bentuk edukasi sosial bagi para pengunjung,” ujar pria yang biasa disapa dengan sebutan Kang Opik ini.

Saksikan Pertunjukan Bambu Petang yang menjadi agenda rutin SAU setiap harinya pada pukul 15.30 hingga 17.00 WIB. Foodlovers akan disuguhkan dengan beberapa penampilan pendek yang akan menambah pengetahuan tentang budaya, seperti : demonstrasi Wayang Golek, upacara Helaran, tari tradisional, Angklung pemula, Angklung orkestra, masal dan Arumba. Pertunjukan dikemas sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah pagelaran yang atraktif dan interaktif.

“Pengunjung akan mendapat pelajaran singkat tentang cara memainkan angklung bagi pemula, lalu diberikan kesempatan untuk memainkan beberapa buah lagu secara choir bersama para pengunjung yang lain,” jelasnya.

Di akhir pertunjukan, para penonton akan diajak untuk menari bersama para talent. Pertunjukan Bambu Petang ini dikembangkan dari sebuah konsep “Kaulinan Urang Lembur” yang diciptakan oleh (alm.)Udjo Ngalagena sendiri, lho. Oya, dapatkan pula welcome drink dan souvenir menarik ketika Anda berkunjung ke tempat yang dibangun sejak 1966 ini. Semuanya dapat Anda nikmati hanya dengan menebus tiket masuk seharga 50.000 rupiah untuk turis domestik atau 80.000 rupiah untuk turis asing.

“Ada juga paket-paket lain yang ditawarkan, seperti paket Setengah Hari dan Sehari di SAU juga paket pelatihan,” tuturnya.

Sebelum Foodlovers mengakhiri kunjungan, mampirlah ke toko cinderamata yang terletak di bagian depan. Di sana, Anda dapat membeli berbagai souvenir, seperti gantungan kunci, angklung, suling bambu, aneka asesoris, sampai kain batik dan wayang golek. Cocok sekali untuk oleh-oleh bagi sanak saudara dan teman-teman terdekat.***(soraya)

Saung Angklung Udjo

Buka Pk. 08.00 – 17.30 WIB

Jalan Padasuka No. 118

Tidak ada komentar:

Posting Komentar