Natal telah tiba. Waktunya kita mempersiapkan segala sesuatu agar perayaan Natal menjadi sebuah acara yang memorable. Rumah telah ditata, pohon Natal telah dipasang dan dihiasi dengan pernak-pernik Natal yang cantik. Kado-kado Natal pun sudah disiapkan untuk acara tukar-menukar hadiah. Lalu, apa lagi yang kurang? Tentunya Natal yang identik dengan acara kumpul keluarga tidak lengkap tanpa menu-menu khas Natal yang lezat.
Lain negara lain pula tradisi hidangan Natalnya. Menu Natal ala Barat biasanya tidak jauh dari oven-roasted turkey, kentang panggang, pie labu, dan egg nog sebagai minumannya. Tapi, taukah Anda kalau ada beberapa negara yang memiliki menu-menu unik yang khas?
Seperti di Australia, berbeda dengan negara-negara kebanyakan, negeri kangguru ini menyajikan kalkun, ayam, dan ham kadang dalam keadaan dingin. Hal ini dikarenakan Natal biasanya jatuh pada musim panas. Untuk menu penutupnya, mereka biasa menyantap Pavlova yang terdiri dari buah berry di atas meringue panggang.
Negara yang kuat dengan tadisi Natalnya seperti Italia menyiapkan Panettone sebagai makanan perayaan. Kue yang menjadi salah satu lambang kota Milan ini mempunyai bentuk kubah dan bertinggi biasanya sekitar 30 cm. Ia dibuat dari adonan yang lembut dan setengah matang yang berisi permen dan kismis. Panettone umumnya dipotong dan dihidangkan bersama minuman panas yang manis atau anggur manis seperti spumante atau moscato.
Jika di Belanda punya menu Natal seperti bruineboon soep (sup kacang merah), macaroni schotel, huzaren salad, Perancis punya yang lain. Natal di sini dirayakan dengan daging yang disebut “le reveillon” sebagai jamuan makan malam. Reveillon berarti bangun atau panggilan untuk hari pertama. Jadi reveillon adalah simbol kebangkitan spiritual dari arti kelahiran Yesus. Daging tersebut bisa terdiri dari tiram, salmon asap, lobster, sosis, ham bakar, bebek panggang, angsa atau kalkun dengan chestnut dan isian. Perancis Selatan pun memiliki satu tradisi yang unik. Pie atau kue daging Natal yang bernama pain calendeau dipotong secara bersilang dan dimakan hanya setelah bagian yang pertama diberikan kepada orang yang miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar