Kamis, 15 Juli 2010

Lupakan Sejenak Segala Penat di Lisung Resto





Kata lisung yang diambil dari bahasa Sunda memiliki arti wadah untuk menumbuk padi. Dengan menggunakan alu, padi yang telah dipanen ditumbuk hingga menjadi beras. Di kampung, acara menumbuk padi ini menjadi sebuah momen untuk ngariung (berkumpul, red.) beramai-ramai sambil bersenda gurau. Inilah dasar filosofis sehingga nama ini dirasa cocok untuk menjadi nama dari Lisung Resto.

Dengan gaya bangunan yang bernuansa etnik, resto yang berdiri sejak 24 Desember 2005 ini memberikan keselarasan dengan alam bumi parahyangan, Bandung. Kursi dan meja bernuansa kayu menciptakan kesan natural dan alami khas pedesaan. Sofa dan pendopo juga tersedia untuk kenyamanan lebih bagi Foodlovers. Peacefully








“Selain tempat yang cozy buat nongkrong, Lisung juga mampu menyuguhan citylight view Bandung yang luar biasa indahnya,” tutur Iwan, Manager Lisung Resto.

Ya, pemandangan tersebut sama indahnya dengan seporsi Nasi Panggang Koempeni. Nasi yang telah dicampur rempah-rempah dipanggang di atas boat plate dengan diberi mushroom, irisan smoked beef dan lelehan mozzarella cheese yang menggiurkan, nikmat disantap selagi hangat. Selain aroma yang menggugah selera dan tampilan yang cantik, menu ini dijamin dapat memanjakan lidah para pecintanya.

Apa yang terbayang di benak Anda jika bebek dan madu digabungkan menjadi satu? Daging bebek yang gurih dibakar hingga matang, lalu disiram dengan madu, disajikan bersama nasi liwet dan tahu serta tempe bacem sebagai side dish-nya. Hmm, inilah Bebek Bakar Madu ala Lisung yang akan menghangatkan suasana.

“Menu-menu Lisung adalah hasil modifikasi chef team kami. Selalu ada menu baru setiap enam bulan sekali,” ucapnya.

Yang tak kalah banyak peminatnya, yaitu seporsi Nasi Liwet lengkap bersama lauk-pauknya. Disajikan menggunakan wadah kastrol yang klasik, nasi gurih ini melenggang mantap di lidah saat dimakan bersama ayam goreng, tahu dan tempe bacem, dan ikan asin kapas yang crispy. Kerupuk gendar dan lalapan yang dicocol dengan sambal terasi cabai hijau semakin melengkapi suasana santap seperti di pedesaan zaman dahulu.

Minumannya? Adalah blackberry juice with strawberry ice cream on top yang mengusung rasa segar di dalam Blackberry Float, sedangkan Happy Together tercipta untuk membahagiakan penikmat minuman panas, khususnya para penyuka kopi. Racikan cappuccino, chocolate, hazelnut syrup di-garnish dengan whipped cream dan buah cherry segar ini merupakan pilihan tepat untuk menghangatkan tubuh Foodlovers di tengah sejuknya udara Bukit Pakar Timur.

Hmm, alunan lagu jazz dan oldies akan membuat Anda hanyut dalam perasaan tenang dan damai ketika Foodlovers bersantap di resto yang buka dari pukul 11.00 hingga 24.00 (weekend) ini. Untuk Anda yang suka ber-hotspot ria, jangan harap bisa mendapatkannya di sini. Oya, Lisung resto juga free alcohol, lho.

“Kami ingin para pelanggan duduk santai seperti di rumah sendiri sambil menikmati view dan open air Bandung di Lisung. Jadi, meninggalkan sejenak yang namanya alat-alat elektronik dan segala kepenatan karena aktifitas,” kata Iwan menjelaskan misi Lisung Resto.***(soraya)


Alamat:
Jl. Bukit Pakar Timur no. 111 Dago-Bandung
Telp. (022) 2536225

Tidak ada komentar:

Posting Komentar