Rabu, 09 Februari 2011

MAKANAN WARISAN BELANDA

Pendudukan Belanda di Indonesia ternyata bukan hanya meninggalkan bangunan-bangunan retro yang unik, tapi juga mewariskan makanan-makanan lezat yang masih bisa kita nikmati sampai saat ini. Apa saja makanan peninggalan Belanda tersebut?

Klappertaart merupakan sejenis kue yang terbuat dari kelapa, terigu, telur, rhum, dan susu. Kue ini merupakan makanan warisan Belanda yang dipopulerkan oleh masyarakat Manado. Apabila dimasak dengan cara dipanggang, maka akan menghasilkan teksur klappertaart yang padat. Sedangkan bila tidak dipanggang, teksturnya menyerupai custard yang lembut.

Poffetrjes juga merupakan makanan warisan Belanda. Bentuknya yang imut-imut seperti kue cubit, bisa dibilang merupakan versi mini dari panekuk (pancake). Ditaburi dengan gula putih dan topping coklat membuat makanan ini sangat cocok dijadikan kudapan di sore hari.

Ibu atau nenek Anda pasti mengenal kue yang disebut Spekkoek atau yang dalam bahasa Indonesia sering disebut Lapis Legit. Kue ini dikembangkan pada masa kolonial Belanda dengan menggunakan resep kue Belanda dan bahan lokal sehingga menghasilkan Spekkoek yang kaya akan rempah-rempah.

Kue lain yang dibawa oleh Belanda adalah Ontbijtkoek. Kue ini sendiri merupakan makanan sarapan pagi di Belanda karena namanya yang berasal dari kata ontbijt yang artinya adalah sarapan dan koek yang artinya adalah kue. Kue ini sering dibumbui dengan cengkeh, kayu manis, jahe, dan pala.

Belanda juga meninggalkan jenis kue kering yang sangat populer yaitu Kaastengels. Kaastengels sendiri artinya adalah “kue batang keju” sehingga bentuknya potongan silinder seperti batang atau segi empat yang memiliki rasa keju yang menggoda. Kue klasik yang satu ini sering menghiasi toples-toples di meja saat hari raya di Indonesia.

Bukan hanya kue saja, tapi kumpeni Belanda juga meninggalkan makanan Perkedel yang kini bisa disantap masyarakat Indonesia dimanapun sebagai lauk. Kata Perkedel sendiri berasal dari kata Fracadel dan pada masa kolonial sering disantap oleh para meneer Belanda. ***(dwinda/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar