Selasa, 20 Juli 2010

Rayakan Imlek dengan Makanan Khas


Lampion merah sudah tergantung, bunyi petasan saling bersahut-sahutan, amplop angpao telah diisi. Barongsai pun siap melakukan atraksinya diiringi dengan tabuhan genderang yang bertalu-talu. Itu tandanya masyarakat keturunan Chinese di dunia sedang merayakan Imlek (Sin Tjia). Perayaan yang jatuh pada tanggal satu di bulan pertama awal kalender Tionghoa ini berkaitan dengan pesta perayaan para petani Cina zaman dahulu untuk menyambut musim semi.

Bersembahyang di vihara sambil membawa persembahan adalah sebuah tradisi yang harus dilakukan ketika hari ini tiba. Persembahannya pun juga tidak sembarangan, yakni harus menyajikan berbagai makanan, minimal 12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili 12 shio. Contoh hidangan yang disajikan adalah kue keranjang dan kue lapis legit. Dua kue manis ini melambangkan kehidupan Foodlovers di tahun mendatang supaya menjadi lebih manis dan bisa memberi rezeki yang berlapis -lapis.

Selain camilan kuaci, permen, dan kacang yang biasanya tersedia pada waktu Foodlovers kumpul bersama di malam tahun baru, makanan-makanan utama seperti mie yang melambangkan umur panjang dan kemakmuran disiapkan. Makanan yang sering disajikan juga menjelang Imlek adalah ikan bandeng berukuran besar, sebab ikan ini melambangkan rezeki. Dalam logat Mandarin, kata "ikan" sama bunyinya dengan kata yu yang berarti "sisa".

Ada pula Yu Sheng, yaitu racikan salad ikan dengan berbagai rasa, baik asam, manis, gurih, pedas dan harum, pun tekstur renyah, lembut atau kasar bercampur di dalamnya. Isinya terdiri dari 17 macam racikan bahan, seperti wortel dan lobak yang diiris-iris panjang, jahe merah, daun bawang, irisan kulit pangsit, manisan kulit jeruk, talas, jamur enoki, dan masih banyak lagi. Ikan mentah yang wajib ada di dalam salad ini, yaitu tuna, salmon, atau jelly fish. Makanan yang satu ini juga dipergunakan untuk merepresentasikan kesejahteraan.*** (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar